Awan adalah massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik
oleh gravitasi,
seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.
Di
Bumi substansi biasanya presipitasi uap air. Dengan bantuan partikel
higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian
rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan jadi jenuh
oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala.
Pada
beberapa soal, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air
superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in)
diameter. Paling umum dari pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan,
angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih keatas dan
mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika udara naik ,
mengembang sehingga tekanan berkurang.
Proses
ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh
milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan
tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat.
dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh
awan terlihat berbagai panjang gelombang, sehingga tampak putih, di atas.
Tetesan
embun (titi-titik air) cenderung efisien menyebarkan cahaya, sehingga
intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman arah ke gas, maka warna
abu-abu atau bahkan gelap kadang-kadang tanpak di dasar awan. Awan tipis
mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar
belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, seperti saat matahari terbit
atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di
dekat-inframerah karena air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang
gelombang .
Pembentukan
awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap
air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini
bisa terjadi dengan dua cara:
1.
Apabila udara panas, lebih banyak uap
terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang
sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu
yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul
titik air yang tak terhingga banyaknya.
2.
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan
atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah
terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu
akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke
bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke
bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air
tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang.
Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Sumber: Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar