Rabu, 23 Maret 2016

Bab 3 Akuntansi Internasional: Akuntansi Komparatif Eropa

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1.       Perancis
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri ekonomi nasional menyetujui Plan Comptable General(undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun 1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union, pada tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1.         Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2.        Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3.        Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4.        Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
5.         Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.

Perintah penggunaan daftar akun internasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Beragam daftar yang diperlukan untuk pembayaran pajak penghasilan didasarkan pada model standar laporan laba rugi dan neraca, dan kantor statistic setempat memberikan informasi makro ekonomi dengan mengumpulkan laporan keuangan dari berbagai perusahaan.
Akuntansi prancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya. Kedua hal ini telah mendahului ketentuan tersebut. Code de commers telah ada pada tahun 1673 dan ordonansi coubert pada tahun 1681 dan dibuat oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai sebuah bagian dari system hukum yang dia ciptakan berdasarkan pada hukum tertulis. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914 dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan akuntansi.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.           Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.          Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3.          Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.          Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5.           Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).

Presiden Prancis mengangkat ketua AMF dan komisi setiap tahunnya melapor kepada presiden. AMF bertanggung jawab untuk mengawasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar namun, AMF bergantung pada komite CNCC (Comite de l’Examen National des Activites-CENA) untuk melakukan tinjauan mutu audit dari setiap perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun.

Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.           Neraca
2.          Laporan Laba Rugi
3.          Catatan atas laporan keuangan
4.          Laporan Direktur
5.           Laporan Auditor

Agar laporan keuangan memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidele), maka harus disiapkan sesuai dengan legislasi dan dengan keyakinan yang baik. Fitur signifikan dalam laporan keuangan prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
·         Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·         Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
·         Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresiasinyta
·         Rincian provisi
·         Rincian setiap revaluasi
·         Laporan hutang dan piutang menurut waktunya
·         Daftar anak perusahaan dan pembagian saham’
·         Jumlah tanggungan pension dan kepentingan pengunduran diri lainnya
·         Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
·         Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
·         Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografi

Patokan Akuntansi
·          Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
·          Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
·          Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
·          Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
·          Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
·          Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
·          Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
·          Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.


Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi6. 2010: Salemba Empat.