Minggu, 27 April 2014

Badan Hukum Publik

Pengertian Badan Hukum

Badan hukum dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai organisasi atau perkumpulan yang didirikan dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum. Subyek hukum dalam ilmu hukum ada dua yakni, orang dan badan hukum. Disebut sebagai subyek hukum oleh karena orang dan badan hukum menyandang hak dan kewajiban hukum.
Secara umum badan hukum dapat dibedakan dalam dua jenis lagi, yaitu badan hukum publik dan badan privat. Badann hukum publik adalah badann hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau orang banyak atau menyangkut kepentingan negara sedangkan badann hukum privat adalah badan hukum yang didirikan atas dasar hukum perdata atau hukum sipil yang menyangkut kepentingan orang atau individu-individu yang termasuk dalam badann hukum tersebut.
disisni saya kan membahasa salah satu badan hukum publik yang ada di Indonesia yaitu PT Garuda Indonesia Tbk
Sekilas mengenai PT Garuda Indonesia Tbk
 Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan. Namun, larangan ini dicabut dua tahun kemudian, tahun 2009. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax, yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris. Pada tahun 2013 Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan "World Best Economic Class" dan "World Best Economic Seat Class". Garuda Indonesia menepati posisi ke 8 sebagai maskapai penerbangan terbaik versi Skytrax. Bulan Agustus Garuda Indonesia akan membuka rute baru kePapua Nugini.

 

Sejarah

·         1940an-1950an: Masa awal

Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.
Pada tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama maskapai adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar Malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda berakhir. Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda pada awalnya adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki 51% saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah Burma. Pada mulanya, Garuda memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai kelanjutan dari KNILM. Ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia.
Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat. Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.

·         1960an: Tumbuh dan Berkembang

Tahun 1960-an adalah era kemajuan pesat Garuda. Pada tahun 1960, Garuda mendatangkan tiga pesawat turbopropLockheed L-188C Electra. Ketiga pesawat baru itu masuk dinas aktif pada bulan Januari 1961 serta diberi nama "Pulau Bali", "Candi Borobudur" dan "Danau Toba", tiga tujuan wisata Indonesia yang paling dikenal dunia luar. Di tahun yang sama, Garuda membuka rute penerbangan menuju Hong Kong. Garuda memasuki era jet pada tahun 1964 dengan datangnya tiga pesawat baru Convair 990A yang diberi nama "Majapahit", "Pajajaran" dan "Sriwijaya", nama-nama kerajaan kuno di Indonesia, dan menjadi maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti Boeing 707 dan Douglas DC-8. Dengan pesawat ini pula Garuda kemudian membuka penerbangan antarbenua dari Jakarta ke Amsterdam melewati Kolombo, Bombay, Roma, dan Praha. Di tahun 1966, Garuda kembali memperkuat armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8. Sementara, pada akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru, Fokker F27. Pesawat ini datang secara bertahap mulai tahun 1969 hingga 1970 dan dioperasikan untuk penerbangan domestik.

·         Tahun 1970an-1980an: "New Branding"

Pada tahun 1970-an Garuda Indonesia membeli beberapa jenis narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan Fokker F28 serta pesawat jenis turboprop Fokker F27(sebagai sarana transisi para pilot dan kru pendukung ke F28 yang bermesin turbojet) untuk penerbangan domestik. Pada 1973, maskapai ini mulai membeli pesawat badan lebarMcDonnell Douglas DC-10-30 untuk penerbangan internasional jarak jauh, seperti ke Eropa, sementara Douglas DC-8 digunakan untuk penerbangan ke Asia dan Australia, dan akhirnya dipensiunkan sekitar akhir 1970-an. Sementara pada 1980-an mengadopsi perangkat dari Airbus, seperti A300 dan mulai membeli Boeing 747-2U3B untuk menambah penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat. Garuda merupakan operator terbesar Fokker 28, sekitar 63 unit pernah dioperasikan. Garuda juga merupakan konsumen perdana (launch customer) dari Airbus A300B4-220FFCC (varian A300 perdana dengan kru kokpit 2 orang)

·         1990an: Konsolidasi dan masa sulit

Dalam tahun 1990-an, Garuda membeli 9 unit McDonnell-Douglas MD-11 (1991), Boeing 737 seri -300 , -400, dan -500 (tahun 1992, untuk menggantikan DC-9), serta Boeing 747-400 (tahun 1994, 2 dibeli langsung dari Boeing, 1 disewa, bekas Varig) dan Airbus A330-300 (1996). Tetapi, pada masa ini Garuda mengalami dua musibah, yang pertama, di Fukuoka, Jepang, dan yang terburuk , dan yang juga merupakan tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan Indonesia, adalah pada tahun 1997, dimana sebuah A300 jatuhdi Sibolangit, Sumatera Utara. menewaskan seluruh penumpangnya. Maskapai ini pun mengalami periode ekonomi sulit, karena, pada tahun yang sama Indonesia terkena Krisis Finansial Asia, yang terjadi pada tahun yang sama. Setelah itu, Garuda sama sekali tidak terbang ke Eropa maupun Amerika (meskipun beberapa rute seperti Frankfurt, Londondan Amsterdam sempat dibuka kembali, namun akhirnya kembali ditutup. Rute Amsterdam ditutup tahun 2004). Tetapi, dalam pertengahan tahun 2000-an ini maskapai ini telah dapat mengatasi masalah-masalah di atas dan dalam keadaan ekonomi yang bagus.

·         2000-sekarang: Penurunan reputasi, pelarangan Uni Eropa, dan awal kebangkitan

Memasuki tahun 2000an, maskapai ini membentuk anak perusahaan bernama Citilink, yang menyediakan penerbangan biaya murah dari Surabaya ke kota-kota lain di Indonesia. Namun, Garuda masih saja bermasalah, selain menghadapi masalah keuangan (Pada awal hingga pertengahan 2000an, maskapai ini selalu mengalami kerugian), Beberapa peristiwa internasional (juga di Indonesia) juga memperburuk kinerja Garuda, seperti Serangan 11 September 2001, Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS, danBencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004. Selain itu, Garuda juga menghadapi masalah keselamatan penerbangan, terutama setelah jatuhnya sebuah Boeing 737 di Yogyakarta ketika akan mendarat. Hal ini mengakibatkan sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat maskapai Indonesia menerbangi rute Eropa. Namun, setelah perbaikan besar-besaran, tahun 2010 maskapai ini diperbolehkan kembali terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim pimpinan Frederico Grandini.yaitu rute Jakarta - Amsterdam. Rute Eropa lain seperti Paris, London, dan Frankfurt juga dipertimbangkan untuk dibuka kembali, tergantung keadaan perekonomian Indonesia kelak.

·         Garuda memasuki bursa saham

Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO sebagai langkah awal menuju bursa saham. Pemerintah menyatakan bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan mengurangi penawaran saham dari 9,362 milyar lembar ke 6,3 milyar lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia.
Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp620 per lembar dengan total sebesar Rp 1,53 triliun. Harga ini lebih rendah dari harga terendah yaitu Rp395 per lembar, tapi masih dibawah harga IPO sebesar Rp750 per lembar.

pt garuda indonesia pernah nyaris bangkrut, dikarenakan memiliki hutang menumpuk, sering delay, dan banyak kisah menyedihkan lainnya.perusahaan terus  melakukan pinjaman dan akhirnya tidak mau ada bank yang memberikan pinjaman. Pt garuda Indonesia pun akhirnya go public pada februari tahun 2011 karena tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank maupun secara public sehingga perusahaan melakukan restrukturisasi keuangan perusahaan. . Adapun restrukturisasikeuangan perusahaan yaitu mengkonversikan hutang menjadi saham sehingga pada laporan keuangan perusahaan tidak ada lagi hutang. Perusahaan melakukan go public dan mendapatkan dana US$300 juta dan membuat perusahaan memiliki keberlangsungan. Go publiknya garuda juga memperbaiki proses manajemen yang berlangsung tidak good governance

Garuda Indonesia menyiapkan berbagai program untuk keluar dari keterpurukan dan kembali ke masa kejayaannya. Sepanjang lima tahun ke belakang yang sangat dramatis, Garuda Indonesia telah melakukan restrukturisasi perusahaan dan transformasi binis. Hasilnya dapat dilihat sekarang, banyak perubahan di tubuh Garuda Indonesia.

Kultur internal Garuda Indonesia yang dulu merasa "penumpang yang butuh Garuda Indonesia" diubah menjadi customer-centric. Beberapa lapisan struktur organisasi dipotong, agar birokrasi dan komunikasi lebih cepat. Perbandingan jumlah manajer dan staff yang tadinya 1:3,4 (1 manajer memimpin 3,4 staff) sekarang menjadi 1:7. Perubahan ini membuat Garuda Indonesia lebih banyak bisa mendengar langsung dari lapangan.

Beberapa indikator keuangan Garuda Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat menakjubkan. Garuda Indonesia yang pernah merugi lebih dari 800 milyar rupiah pada tahun 2004, akhirnya membukukan keuntungan lebih dari 1 triliun rupiah pada tahun 2009. Hutang Garuda Indonesia pernah mencapai US$ 868 juta pada tahun 2005, sekarang telah turun sangat signifikan menjadi US$ 464 juta pada November 2010, dan telah tuntas direstrukturisasi dengan semua kreditur.

Penumpang juga telah merasakan berbagai perbaikan dari Garuda Indonesia. On time performance (rasio ketepatan waktu penerbangan) pada tahun 2007 hanya di bawah 70%, sedangkan saat ini sudah di atas 90%. Jumlah armada yang tadinya hanya 47 pesawat saat ini sudah mencapai lebih dari 90. Jumlah penerbangan yang tadinya hanya 150-200 penerbangan per hari sekarang meningkat menjadi 311 penerbangan per hari, dengan rute penerbangan yang bertambah, termasuk ke Amsterdam setelah larangan penerbangan ke Eropa dicabut.

Semua perbaikan tersebut berbuah sangat manis. Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan "The World's Most Improved Airlines" pada tahun 2010 dari SkyTrax dan "maskapai bintang empat" dari SkyTrax London. Tidak hanya itu, Garuda Indonesia juga dianugerahkan "Airlines Turnaround of The Year" oleh Centre for Asia Pacific Aviation atas keberhasilannya bangkit dari keterpurukan.

Sekarang, Garuda Indonesia telah sukses bangkit dari keterpurukan. Garuda Indonesia pun telah mencanangkan program "Quantum Leap" yang mentargetkan pada tahun 2015 jumlah armada Garuda Indonesia menjadi 153 pesawat, cost structure yang jauh lebih efisien, dan jumlah penumpang menjadi lebih dari 27 juta penumpang per tahun.

Demi mendukung "lompatan besar" ini, Garuda Indonesia melepas saham baru sebanyak 6,33 miliar lembar atau setara dengan 26,67% dari total modal, dengan harga Rp 750 per lembar. Dengan total dana yang didapat lewat go public yang mencapai Rp 4,751 triliun, Garuda Indonesia akan terus terbang membawa kebanggaan bangsa Indonesia.
Dengan go public nya perusahaan maka akan memberikan manfaat kepada perusahaan atau manajemen perusahaan untuk memilii daya tawar yang lebih besar dibandingkan sebelum go public bila berhubungan dengan  pihak bank

Kesimpulan
Sebaiknya pt garuda Indonesia melakukan go public karena jika tidak maka perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan terus menerus bahkan bisa mengalami kebangkrutan dan terbukti dengan melaksanakan go public pt garuda Indonesia mengalami banyak perubahan dalam hal yang lebih baik dimana sudah dijelaskan diatas. Dan juga dengan go public nya perusahaan maka akan memberikan manfaat kepada perusahaan atau manajemen perusahaan untuk memiliki daya tawar yang lebih besar dibandingkan sebelum go public bila berhubungan dengan  pihak bank. Go publiknya perusahaan juga akan memberikan kemudahan pada perusahaan untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dan luas dalam rangka mendapatkan dana untuk kepentingan perusahaan. 

referensi :
http://statushukum.com/badan-hukum.html
https://www.garuda-indonesia.com/
http://www.usbi.ac.id/



Surat Perjanjian

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI

Yang bertandatangan di bawah ini :

1.       Nama                    : Angrit Kharisma             
No. KTP               : 31730421031995
Tempat, tgl lahir     : Jakarta, 21 Maret 1995
Alamat                  : Jl Jembatan Besi Gg5 Rt 08 Rw 02 No 2 kel.Jembatan besi kec. Tambora JakBar
No HP                  : 02198989898
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Penjual), dan

2.       Nama                    : Drio
No KTP                : 31730415071995
Tempat, tgl lahir     : Jakarta, 15 Juli 1995
Alamat                   : Jl Jembatan Besi Gg4 Rt 07 Rw 02 No 15 kel.Jembatan besi kec. Tambora JakBar
No HP                   : 02199989796
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua(Pembeli)

Kedua belah pihak telah sepakat melakukan Perjanjian Jual Beli atas kendaraan sepeda motor roda dua dengan keterangan tersebut di bawah ini :
            Merk/Type         : Honda Vario
Jenis/Model       : Sepeda Motor
Thn Pembuatan  : 2013
Nomor Polisi     : 2013
Nama Pemilik    : Drio
No Rangka        : HD56TY7654F987654
No mesin           : 6HD3123456
No BPKB         : B3337BDK

Isi Perjanjian :
1.       Pihak Kedua (Pembeli) Membayar uang senilai Rp 8.200.000,- (Delapan Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
2.       Pihak Pertama (Penjual) menyerahkan Motor, BPKB, dan STNK kepada pihak kedua (Pembeli).
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat, setelah dibaca, dipahami dan dimengerti maka para pihak sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini dalam keadaan sehat dan tanpa unsure paksa dari pihak manapun.

Pihak Pertama                                                                                   Pihak Kedua




( Angrit Kharisma )                                                                              (        Drio         )